Senin, 27 Oktober 2008

Riset Terbaru Kualitas dan Keamanan Pangan Organik

Oleh: Intan DF, PT BIOCert Indonesia Bogor
Selasa, 02 September 2008


“Bukti ilmiah yang dikumpulkan dari berbagai proyek penelitian selama empat tahun terakhir ini menunjukkan bahwa sistem pertanian organik dengan asupan rendah menghasilkan kualitas dan keamanan pangan yang secara umum lebih baik ketimbang sistem produksi pangan konvensional”, ungkap koordinator proyek QLIF, Prof.Carlo Leifert dari Universitas Newcastle di Inggris. Hasil dan hipotesis baru tersebut disampaikan saat lokakarya terbuka pada Kongres Organik Dunia di Modena (Italia) pada 19-20 Juni 2008.

Komposisi kandungan gizi yang meningkat pada pangan organik
Terdapat tambahan bukti bahwa praktek pertanian organik dan berasupan rendah pada bahan pangan menghasilkan komposisi kandungan gizi yang meningkat. Lokakarya QLIF tersebut mengevaluasi pengetahuan ilmiah terkini tentang komposisi kandungan gizi bahan pangan dari sistem produksi organik dan konvensional secara kritis. Sebagai contoh: tingkat metabolit sekunder yang menguntungkan dari segi gizi, namun efek ini tidak selalu konsisten. Dalam sistem produksi peternakan ditemukan bahwa secara kualitas, pertanian organik lebih menguntungkan, sebagai contoh daging dan susu. Laporan lain yang baru-baru ini dipublikasikan juga memperlihatkan dampak positif pengkonsumsian susu organik .

Keamanan pangan yang tinggi pada produk organik
Penelitian terbaru QLIF juga menunjukkan bahwa tidak ada bukti bahwa sistem produksi dengan asupan rendah menyebabkan resiko kemanan pangan yang lebih tinggi ketimbang sistem produksi konvensional. Namun pada kenyataannya, praktek agronomi yang digunakan dalam pertanian organik menunjukkan penurunan secara berulang dari resiko terkait obat-obatan hewan, residu mikotoksin dan berkembangnya mikro-organisme yang kebal terhadap anti biotik dalam bahan pangan.

Produktivitas yang rendah membawa keuntungan bagi kualitas produk dan lingkungan
Tantangan sistem produksi organik adalah bahwa hasil yang bisa dijual per hektarnya, pada umumnya, lebih rendah ketimbang sistem konvensional. Disisi lain, proyek QLIF telah menyusun strategi untuk meningkatkan hasil beberapa produk pangan seperti gandum, selada dan tomat. Produktivitas yang lebih rendah juga ditengarai sebagai penyebab kualitas produk dan lingkungan yang lebih baik sehingga, (i) asupan nitrogen yang lebih rendah dapat mengurangi pelepasan N yang menyebabkan kualitas air tanah yang lebih baik, (ii) kepadatan tanaman dapat menyebabkan kepadatan flora liar yang lebih tinggi, dan (iii) rotasi tanaman organik yang beranekaragam dapat menciptakan habitat yang menguntungkan bagi serangga, mikroba tanah, dan hewan liar yang terancam punah. Dengan demikian pertanian organik menawarkan keuntungan bagi konservasi alam lokal.

Tantangan terhadap sistem produksi ternak di luar kandang
Sistem produksi organik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan, selain juga mempertimbangkan lingkungan dimana kita hidup dan pendapatan petani. Hal tersebut bukan merupakan tugas yang mudah, dimana elemen kesejahteraan hewan dan pertimbangan lingkungan tidak selalu berimbang satu sama lainnya. Hasil penelitian QLIF memberikan rekomendasi ke petani dan pihak terkait lainnya mengenai bagaimana mengembangkan peternakan organik. Sebagai contoh dengan menyediakan serat untuk babi guna meningkatkan kesehatan ususnya, dan memasukkan tanaman kering dalam pakan untuk melawan cacing penyebab penyakit.

Efisiensi energi dan emisi gas rumah kaca
Hasil penelitian QLIF dan penelitian lainnya memperlihatkan bahwa dalam hal penggunaan energi dan emisi gas, sistem produksi tanaman pangan umumnya lebih unggul dibandingkan sistem produksi konvensional. Pada sektor peternakan, kesimpulan tersebut lebih bervariasi. Hewan seperti sapi, dapat merumput pada area yang lebih luas, sehingga produksi organik dapat menghasilkan keseimbangan energi yang lebih baik ketimbang sistem konvensional. Namun, efisiensi penggunaan pakan dalam produksi organik seringkali lebih rendah dibandingkan produksi konvensional, dan untuk pakan yang berasal dari sereal dan produk tanaman tahunan lainnya, hal ini menyebabkan keseimbangan energi yang lebih baik pada sistem konvensional.

Sumber: www.organik-market.info

Tidak ada komentar: